DI BALIK 98
SINOPSIS
Kisah perjuangan dan pengorbanan sebuah keluarga
dalam melewati tragedi kerusuhan Mei 1998.
Letda Bagus ragu ketika harus dihadapkan pada
keadaan yang luar biasa itu. Tanggung jawabnya sebagai prajurit harus
berseberangan dengan kewajibannya untuk menjaga sang istri, Salma, pegawai
Istana Negara, yang sedang hamil tua.
Salma terjebak dalam kerusuhan 1998 dan
dinyatakan hilang. Perintah dari atasan, bahwa Letda Bagus harus mengutamakan
tugas negara dan sebagai prajurit pantang menjadi cengeng hanya karena hal
kecil.
Kerusuhan tersebut membuat Presiden Soeharto
pulang dari Kairo, Mesir lebih awal. Pemerintah dihadapkan dengan situasi yang
sangat sulit. Para tokoh politik dan beberapa perwakilan dari Organisasi
Kemasyarakatan memaksa agar presiden Soeharto mundur dari jabatannya. Namun dia
bersikukuh untuk mempertahankannya dan berencana membentuk kabinet reformasi
untuk menjawab tuntutan tersebut.
Masalah yang dihadapi Bagus semakin rumit karena
Diana yang merupakan aktivis reformasi sekaligus adik iparnya berbenturan
pendapat dengannya dan menyalahkan Bagus akan hilangnya Salma.
Sementara itu, Daniel, pacar Diana yang merupakan
keturunan Tionghoa harus kehilangan ayah dan adiknya dalam kerusuhan tersebut.
Bahkan Daniel nyaris menjadi korban sweeping warga yang mencari orang-orang non
pribumi. Namun untunglah Daniel selamat dan berhasil menemukan keluarganya lalu
ikut eksodus meninggalkan Indonesia.
Presiden Soeharto yang membentuk kabinet
reformasi tidak mendapat tanggapan positif. Bahkan ketua MPR Harmoko meminta
Presiden agar mengundurkan diri. Tidak hanya itu, ada 14 menteri yang menolak
bergabung dalam kabinet reformasi tersebut.
Sementara itu, Salma berhasil diselamatkan dan
dibawa ke sebuah rumah sakit. Bagus dan Diana akhirnya bertemu dengan Salma
sesaat sebelum Salma melahirkan bayinya.
17 Tahun berlalu setelah kejadian itu, Daniel
kembali ke Jakarta dengan membawa abu kremasi sang ayah. Ayahnya ingin
beristirahat untuk selama-lamanya di tanah kelahirannya itu. Daniel pun bertemu
dengan Diana. Keduanya masih memiliki semangat yang sama untuk melanjutkan
semangat reformasi.
0 komentar:
Posting Komentar